Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Sifat Dan Syarat Utama Bensin Sebagai Bahan Bakar

Sifat Dan Syarat Utama Bensin Sebagai Bahan Bakar – Jenis bahan bakar minyak bensin merupakan nama umum untuk beberapa jenis BBM yang  diperuntukkan untuk mesin  dengan proses pembakaran dan pengapian (cetus bunga api). Bensin adalah satu jenis bahan bakar minyak yang digunakan untuk bahan bakar mesin kendaraan bermotor motor dan mobil.

SPBU (Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum)

Bahan bakar bensin yang dipakai untuk motor bensin adalah jenis gasoline atau petrol. Bensin pada umumnya merupakan suatu campuran dari hasil pengilangan yang mengandung parafin, naphthene dan aromatic dengan perbandingan yang bervariasi. Saat ini tersedia empat jenis bensin yaitu:
Keempatnya mempunyai mutu perfomance yang berbeda. Mutu bensin dipergunakan dengan istilah bilangan oktana (Octane Number).

Sifat Utama Bensin Sebagai Bahan Bakar

  • 1. Mempunyai nilai bahan bakar yang tinggi
  • 2. Mudah menguap pada temperatur normal 
  • 3. Tidak berwarna, berbau, dan tembus pandang
  • 4. Mempunyai berat jenis yang rendah , 0,60 – 0,78
  • 5. Dapat melarutkan oli, karet, dan cat/lem
  • 6. Menghasilkan jumlah panas yang besar (9,5 – 10,5 kcal/kg)
  • 7. Sedikit meninggalkan karbon saat dibakar
  • 8. Mempunyai titik nyala rendah (-10C sampai 15C).

Syarat Utama Bensin Sebagai Bahan Bakar

1. Daya penguapan baik
Adalah kemampuan untuk bercampur  dengan  udara secara homogen. Sehingga Gas (campuran udara + bensin) yang masuk ke setiap silinder akan sama.

2. Tidak mengandung unsur – unsur yang dapat merusak
Bila hasil pembakaran menyebabkan terjadinya karbon deposite pada ruang bakar, adanya sulfur yang melekat pada dinding silinder dan unsur lainnya yang bersifat abrasive (mengamplas), yang menyebabkan berkurangnya umur mesin.

3. Mudah terbakar 

Bensin mudah terbakar segera dalam campuran dengan perbandingan yang cocok terhadap oksigen dan dengan sedikit knocking.

4. Anti knock yang baik
Knock atau knocking adalah suara ketukan yang terjadi dalam silinder pada saat akhir pembakaran sehingga pengendaraan menjadi abnormal.

5. Tudak beroksidasi

Bensin yang bagus hanya sedikit mengalami perubahan kualitas dan perubahan bentuk selama disimpan, selain itu bensin harus mencegah pengendapan pada sistem pemasukan ke intake manifold.

6. Mempunyai angka oktan yang sesuai
Angka yang menunjukan kemampuan bertahan bahan bakar bensin terhadap ketukan. Makin besar angka oktan ini maka akan makin mudah bahan bakar terbakar, sehingga dapat meminamlisir terjadinya knocking.

Nilai Oktan Bensin

Angka atau nilai oktan merupakan acuan untuk mengukur kualitas dari bensin yang digunakan sebagai bahan bakar motor bensin. Makin tinggi angka oktan maka makin rendah kecenderungan bensin untuk terjadi knocking. Knocking adalah Ketukan yang menyebabkan mesin mengelitik, mengurangi efisiensi bahan bakar dan dapat pula merusak mesin.

Naphtalene merupakan suatu larutan kimia yang memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan angka oktan dari bensin. Di Indonesia terdapat beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran berbeda. Nilai mutu jenis BBM bensin ini dihitung berdasarkan nilai RON (Research Otcane Number), yang dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Premium (RON 88)
Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Warna kuning tersebut akibat adanya zat pewarna tambahan (dye). Penggunaan premium pada umumnya  adalah  untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda motor, motor tempeldan lain-lain. Bahan bakar ini sering juga disebut motor gasoline atau petrol.

2. Pertalite (RON 90)
Pertalite adalah merupakan Bahan bakar minyak (BBM) jenis baru yang diproduksi Pertamina, Jika dibandingkan dengan premium Pertalite memiliki kualitas bahan bakar lebih sebab memiliki kadar Research Oktan Number (RON) 90

Inilah Beberapa keunggulan pertalite versi Pertamina :

  • Lebih bersih daripada premium karena memiliki RON di atas 88.
  • Dibanderol dengan harga lebih murah dari pertamax.
  • Memiliki warna hijau dengan penampilan visual jernih dan terang.
  • Tidak ada kandungan timbal serta memiliki kandungan sulfur maksimal 0,05 persen m/m atau setara dengan 500 ppm.

3. Pertamax (RON 92)
Pertamax ditujukan untuk kendaraan yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi tanpa timbel (unleaded). Pertamax juga direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990, terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection dan xatalytic converters.

Seperti halnya Premium, Pertamax adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang minyak. Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan.

4. Pertamax Plus (RON 95)
Jenis BBM ini mempunyai nilai oktan tinggi (95). Pertamax dan Pertamax Plus dipasarkan sejak 10 Desember 2002. Pertamax Plus ditujukan untuk kendaraan berteknologi mutakhir yang mensyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax Plus sangat direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi ratio lebih besar dari 10,5 dan menggunakan teknologi :

  • Electronic Fuel Injection (EFI)
  • Variable Valve Timing (VVT-I pada Toyota)
  • VTEC pada Honda dan VANOS/Valvetronic pada BMW)

Keunggulan Pertamax :

  • Bebas timbal. TEL (aditif penaik oktan yang mengandung lead atau timbal hitam yang tidak sehat)
  • Oktan atau Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi dari Premium.
  • Karena memiliki oktan tinggi, maka Pertamax bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi, sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. 
  • Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan Pertamax lebih maksimal, karena BBM digunakan secara optimal. 
  • Sedangkan pada mesin yang menggunakan Premium, BBM terbakar dan meledak, tidak sesuai dengan gerakan piston. Gejala inilah yang dikenal dengan ‘knocking’.

Post a Comment for "Sifat Dan Syarat Utama Bensin Sebagai Bahan Bakar"