Platina : Fungsi, Bagian Dan Cara Kerjanya

Platina : Fungsi, Bagian Dan Cara Kerjanya – Platina atau kontak pemutus (breaker point) merupakan salah satu bagian dari komponen sistem pengapian konvensional mobil. 

Fungsi Platina (Breaker Point)

Platina pada sistem pengapian konvensional mobil berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dari kumparan primer koil pengapian ke massa yang bertujuan untuk membentuk induksi listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder koil pengapian.

Platina bekerja seperti switch atau saklar, yang mana pembukaan platina dilakukan ketika nok distributor menekan tumit ebonit dan menutup ketika tumit ebonit tidak tertekan oleh nok distributor.

Bagian – Bagian Platina



Kontruksi Dan Bagian – Bagian Platina Mobil

Keterangan :

• 9. Alur penyetel celah platina

Cara Kerja Platina

1. Saat platina menutup
Pada saat mesin menyala maka nok distributor juga akan ikut berputar, ketika nok distributor tidak menekan tumit ebonit platina maka platina akan dalam keadaan menutup. 

Pada keadaan platina menutup ini arus listrik dari kumparan primer koil akan terhubung ke massa sehingga pada kumparan primer koil akan membentuk medan magnet.

2. Saat platina membuka
Ketika nok distributor berputar dan nok distributor menekan tumit ebonit platina maka platina akan membuka sehingga aliran listrik dari kumparan primer koil yang akan menuju ke massa diputus. Karena terjadi pemutusan aliran listrik secara tiba – tiba dan cepat maka akan timbul induksi listrik pada kedua kumparan di koil pengapian. 

Induksi listrik pada kumparan primer koil ini akan diserap oleh komponen kondensor, sedangkan induksi listrik pada kumparan sekunder koil ini akan disalurkan ke busi untuk menghasilkan percikkan bunga api. Induksi listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder koil pengapian sekitar 20.000 volt.

Besar kecilnya celah platina yang terbentuk ketika platina membuka akan mempengaruhi besar kecilnya sudut dwell. Besar kecilnya sudut dwell ini akan berpengaruh terhadap kemampuan pengapian.