Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Pengertian Dan Fungsi Fasterner, Threaded, Sealant, Dan Adhesive Pada Otomotif

Pengertian Dan Fungsi Fasterner, Threaded, Sealant, Dan Adhesive Pada Otomotif – Fasterner, threaded, sealant, dan adhesive merupakan salah satu bahan yang sering digunakan pada bidang otomotif. Penggunaan fasterner threaded, sealant, dan adhesive dapat ditemui pada proses perbaikan ataupun perawatan kendaraan. Lalu apa sebenarnya pengertian dan fungsi fasterner, threaded, sealant, dan adhesive pada bidang otomotif? 

Pengertian Dan Fungsi Fasterner, Threaded, Sealant, Dan Adhesive

A. Fasterner (Pengikat)

Fasterner merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting pada bidang otomotif. Jika diartikan fasterner dalam bahasa indonesia yaitu pengikat. Fasterner adalah alat yang berbentuk batang atau tabung yang mempunyai alur helix pada permukaannya yang mempunyai fungsi untuk mengikat atau menguncikan suatu benda ke permukaan benda lain. Fasterner dibuat karena komponen assembling tidak mungkin dibuat secara utuh menjadi satu bagian. Sehingga dibuat beberapa part atau komponen untuk mempermudah manufacture pemasangan, perbaikan, dan perawatan.

Klasifikasi Fasterner

Terdapat berbagai jenis fasterner yang digunakan pada bidang otomotif. Namun secara umum fasterner digolongkan atau diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

  • 1. Removable fasterner, removable yaitu fasterner yang dapat dilepas tanpa menimbulkan kerusakan. Terdapat berbagai contoh fasterner yang dapat dilepas tanpa menimbulkan kerusakan diantaranya yaitu baut. Baut dapat dilepas dengan memutar baut kearah kiri sesuai dengan bentuk ulirnya menggunakan tools.
  • 2. Semi permanent fasterner, semi permanent yaitu fasterner yang dapat dilepas namun dapat menimbulkan bekas kerusakan. Terdapat berbagai jenis fasterner semi permanen diantaranya yaitu cotter pin. Cotter pin dapat dilepas namun harus merusak bagian fasterner agar kedua bagian yang diikat dapat dilepas.
  • 3. Permanent fasterner, permanent yaitu fasterner yang tidak dapat dilepas. Artinya ikatan ini tidak dapat dilepas. Apabila ingin melepas kedua komponen yang diikat akan meninggalkan kerusakan. Fasterner permanen diantarnya yaitu las, rivet, dan paku keling.

Jenis – Jenis Fasterner

1. Bolt (baut)

Bolt atau baut merupakan fasternet yang digunakan untuk mengikat dan biasanya berpasangan dengan nut. Baut terdapat beberapa jenis yaitu baut hexagonal, baut bumper atau baut jamur, baut flange, baut L, baut square, baut flow head, dan baut lainnya. Ukuran bolt dibedakan dari ukuran thread atau muka dari baut.

2. Nut (mur)

Nuts merupakan pasangan dari bolt. Nut berbentuk segi empat atau hexagonal dan berlubang pada bagian tengah dengan ulir yang dapat dipasangan pada bolt. Nut memiliki tiga dimensi yaitu ketebalan, kedalaman, dan diameter (ukuran kunci). Ada beberapa tipe nut yaitu castle, hex plain, wing, dan lain sebagainya.

3. Washer (ring)

Washer merupakan suatu part yang berfungsi sebagai cincin penutup antara bolt ataupun terhadap parts atau komponen yang terikat. Berdasarkan fungsi, washer dapat dibedakan menjadi tiga yaitu plain washer untuk mendistribusikan beban pengikat ke permukaan yang lebih luas, helical spring washer untuk menjamin bolt atau nut tidak mudah kendor, dan toothed lock yang berfungsi untuk menjamin bolt atau nut tidak kendor ketika terkena getaran.

4. Screw (sekrup),

Screw merupakan bagian dari fasterner yang hampir sama dengan bolt namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Dengan ukuran yang lebih kecil, maka screw atau skrup hanya digunakan untuk mengikat berbagai komponen yang tidak membutuhkan momen pengencangan yang tinggi.

5. Studs

Studs merupakan fasterner yang memiliki bentuk batang baja yang memiliki ulir atau thread pada kedua ujung mukanya. Stud ini digunakan untuk menggabungkan berbagai komponen dari dalam sehingga terlihat seperti tidak ada sambungan.

6. Pins

Pins merupakan part yang berfungsi sebagai pengikat antara komponen yang bergerak, selain itu bisa sebagai lock dan pelurus antar part. Pins yang digunakan pada bidang otomotif terdapat berbagai jenis tergantung kebutuhan dimana serta fungsi pins itu sendiri. Pins terkadang digunakan sebagai pengikat tambahan dari bolt atau nut sehingga daya ikatan lebih besar dan mencegah lepasnya bagian komponen yang bergerak.

7. Snapring

Snapring merupakan parts yang berfungsi sebagai penahan atau penempatan posisi atau retainer. Snapring berfungsi untuk menahan suatu komponen agar tidak terlepas atau bergeser dari posisinya. Fungsi snapring hampir sama dengan pins. Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan pada bidang otomotif. Snapring kebanyakan digunakan untuk mengunci komponen pada poros yang bergerak seperti bearing, gear, dan lain sebagainya.

8. Clamps (klem), clamps merupakan pengikat untuk sambungan hose atau selang ke pipa logam agar tidak terjadi kebocoran cairan. Clamps atau klem digunakan untuk mencegah terjadinya kebocoran fluida atau senyawa yang terdapat atau mengalir pada selang. Klem ini banyak ditemukan pada saluran bahan bakar, saluran air pendingin, sistem ac, saluran udara, dan lain sebagainya.

9. Key (pasak), key merupakan pasak yang berfungsi sebagai pengunci antara pulley dengan shaft. Key atau pasak terdapat berbagai jenis atau bentuk tergantung kebutuhan pada shaft itu sendiri. Ada yang berbentuk seperti batang balok, ada yang berbentuk stell ball, dan lain sebagainya. Sama seperti pin dan snapring, key atau pasak digunakan untuk menahan komponen agar tidak berpindah pada posisinya.

 

B. Threaded (Ulir)

Threaded dalam bahasa indonesia memiliki arti tampak atau muka. Tetapi dalam penggunaannya pada bidang otomotif atau mesin, pengertian threaded berarti ulir baik ulir eksternal maupun ulir internal. Thread atau ulir atau yang lebih dikenal dengan drat merupakan struktur spiral yang memiliki fungsi untuk mengencangkan benda dengan mengubah gerakan rotary menjadi linear. Selain itu, ulir juga berfungsi untuk penggerak suatu benda. Untuk lebih jelasnya berikut fungsi thread atau ulir berikut:

  • 1. Sebagai pengikat dan pemersatu, fungsi thread yang pertama yaitu sebagai pengikat dan pemersatu. Thread atau ulir berfungsi untuk mengikat beberapa komponen menjadi satu komponen secara utuh.
  • 2. Sebagi penerus daya, fungsi thread yang kedua yaitu sebagai penerus daya. Terkadang thread atau ulir juga berfungsi sebagai penggerak suatu benda. Sebagai contoh yaitu penggunaan dongkrak ulir yang berfungsi untuk mengangkat sebagian kendaraan.
  • 3. Sebagai pencegah kebocoran, fungsi thread yang ketiga yaitu sebagai pencegah kebocoran. Thread atau ulir terkadang digunakan untuk menyambungkan beberapa pipa. Untuk mencegah kebocoran digunakan jenis ulir khusus.

Penggunaan ulir ini sangat banyak ditemui pada bidang otomotif. Ulir ini bersifat mengikat dan digunakan untuk menggabungkan dua komponen atau lebih pada mesin. Ulir berbentuk spiral dapat diputar searah jarum jam maupun berlawanan jarum jam. Berdasarkan kesepakatan, arah ulir dapat ditentukan melalui gambar berikut.

threaded

Jenis – Jenis Threaded

1. Jenis thread menurut arah gerakan

Berdasarkan arah gerakan ulir maka threaded terdiri dari dua jenis, yaitu : 

  • Ulir kanan, merupakan jenis thread menurut arah gerakan yang mana apabila pasangan ulir diputar kearah kanan atau searah jarum jam. 
  • Ulir kiri, merupakan jenis thread menurut arah gerakan yang mana apabila pasangan ulir diputar kearah kiri atau berlawanan arah jarum jam, maka ulir akan bergerak kedalam atau mendekati pasangannya. Sebaliknya apabila diputar searah jarum jam akan menjauhi pasangannya.

2. Jenis thread menurut bentuk ulir

Terdapat beberapa jenis thread atau ulir berdasarkan bentuk ulir. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan jenis thread berdasarkan bentuk sisir ulir. 

  • Ulir Segitiga, yaitu merupakan salah satu jenis thread yang memiliki bentuk ulir seperti segitiga.
  • Ulir segiempat atau square thread, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki bentuk ulir segiempat. 
  • Ulir segiempat disimbolka dengan huruf Sq. Ulir ini digunakan khusus untuk mengikat berbagai komponen yang membutuhkan beban besar. Sebagai contoh yaitu pintu bendungan, tanggem, dan lain sebagainya.
  • Ulir Trapesium atau Trapezium Thread, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki bentuk ulir trapesium. Ulir trapesium memiliki sudut puncak sebesar 30 derajat dan memiliki satuan pengukuran metris. Ulir ini digunakan khusus pada berbagai ulir penggerak seperti pada mesin bubut.
  • Ulir Acme atau Acme Thread, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki profil trapesium dengan sudut puncak sebesar 29 derajat. Ulir acme memiliki satuan berupa inchi.
  • Ulir Bulat atau Round Thread, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki bentuk ulir setengah lingkaran pada bagian puncak dan lembah ulir. Ulir bulat memiliki sudut sebesar 30 derajat.
  • Ulir Bola atau Ball Screw, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki bentuk ulir yang dapat dijadikan laju untuk bola-bola baja. Ulir bola merupakan salah satu jenis ulir penggerak.
  • Ulir Tanduk atau Buttres Thread, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki bentuk segitiga yang tidak beraturan atau lebih mirip dengan tanduk.
  • Ulir Majemuk atau Multi Start Thread, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki lebih dari satu bentuk profil. Ulir majemuk digunakan pada penggerak kecepatan tinggi.

3. Jenis Thread Menurut Jumlah Ulir 

Berdasarkan jumlah ulir, maka thread dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Berikut merupakan jenis thread berdasarkan jumlah ulir. Dengan perbedaan jumlah ulir ini maka lebih banyak ulir maka akan memindahkan dengan jarak yang lebih panjang.

jenis threaded

  • Ulir tunggal, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki alur tunggal.
  • Ulir Ganda, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki alur ganda.
  • Ulir Ganda Tiga, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki alur berjumlah tiga.
  • Ulir Ganda Empat, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki alur berjumlah empat.

C. Sealant (Perapat)

Sealant adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mengisi ruang diantara dua bagian komponen mesin. Sealant biasanya berbentuk zat yang digunakan untuk memblokir masuknya cairan melalui permukaan atau saluran atau sambungan. Lebih tepatnya, sealant berfungsi untuk mengisi celah diantara dua part untuk mencegah kebocoran cairan. Sealant biasanya terbuat dari bahan sintetik yang berbentuk pasta atau cairan kental. Namun terdapat beberapa sealant lain yang berbentuk padat.

sealant

Jenis – Jenis Sealant

1. Silicone Sealant

Merupakan salah satu jenis sealant yang termasuk dalam golongan anorganik. Silicone sealant terbuat dari silicone polymer yang memiliki bahan seperti karet.

2. Acrylic Sealant

Merupakan salah satu jenis sealant yang terbuat dari asam akrilik. Berbeda dengan silicone sealant, sealant jenis ini tidak memiliki sifat elastis.

3. Polyurathene Sealant

Merupakan salah satu jenis sealant terbuat dari polyurathene. Sealant jenis ini dapat dimodifikasi dengan penambahan warna.

D. Adhesive (Perekat)

Adhesive adalah suatu bahan yang berfungsi untuk menghubungkan dan menyambungkan dua parts melalui ikatan permukaan. Adhesive merupakan zat perekat yang digunakan untuk menyatukan dua benda yang sejenis atau tidak sejenis dengan sebuah aksi permukaan. Dalam bidang otomotif terdapat beberapa lem yang digunakan yaitu lem pipa, isolasi, dan lain sebagainya.

adhesive

Jenis – Jenis Adhesive

1. Jenis Adhesive Berdasarkan Jenis Benda Yang Di Ikat

Menurut benda yang mampu diikat oleh adhesive maka adhesive dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu:

  • The General Purpose Trim Adhesive, merupakan salah satu jenis adhesive yang terbuat dari larutan karet adhesive. Pada umumnya, adhesive jenis ini berfungsi untuk menyatukan berbagai komponen yang terbuat dari karet, plastik, pvc, dan lain sebagainya.
  • The Metal To Metal Adhesive, merupakan salah satu jenis adhesive yang memiliki fungsi untuk menyatukan komponen yang terbuat dari metal. Hal ini merupakan pengembangan dari welding yang memiliki kekurangan yaitu dapat menghasilkan karat.

2. Jenis Adhesive Menurut Bahan Pembuatan

Menurut bahan pembuatannya, maka adhesive dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Berikut merupakan jenis adhesive berdasarkan bahan pembuatannya.

  • Thermoplastic Adhesive merupakan salah satu jenis adhesive yang terbuat dari polyvinyl acetate dan polyvinyl chloride.
  • Thermosetting Adhesive merupakan salah satu jenis adhesive yang terbuat dari epoxy adhesive.
  • Elasthomeric Adhesive merupakan salah satu jenis adhesive yang terbuat dari bahan karet sintetis seperti polychloroprene atau nitrile rubber.
  • PVC Plastisol Adhesive merupakan salah satu jenis adhesive yang terbuat dari bahan adhesive metal to metal yang paling banyak digunakan saat ini. 

Post a Comment for "Pengertian Dan Fungsi Fasterner, Threaded, Sealant, Dan Adhesive Pada Otomotif"