Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Komponen Motor Starter Mobil Dan Fungsinya

Yoke dan Pole Core

2. Field Coil (Kumparan Medan)
Field Coil berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada motor stater. Field coil dibuat dari lempengan tembaga agar mampu mengalirkan arus listrik yang kuat. Field coil disambung seri dengan armature coil, agar arus yang melewati field coil juga mengalir ke armature coil.

Cara kerja Field Coil : Arus listrik dari baterai menuji solenoid kemudian dialirkan ke field coil yang selanjutnya membangkitkan medan magnet untuk memutar armature.

Field Coil (Kumparan Medan)

3. Armature (Rotor) dan Shaft (Poros)

Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator serta kumparan armature. Armature tersusun dari celah armature core, armature shaft, commutator, armature coil dan bagian-bagian lainnya. 

Armature coil dirakit dalam celah-celah core dan masing-masing ujungnya disambungkan pada segmen commutator. Dengan demikian arus melewati semua coil dan armature dapat berputar dengan tujuan menghasilkan momen puntir. Armature berfugsi merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar.

Cara Kerja Armature : Armature berputar diakibatkan karena interaksi antar medan magnet yang dihasilkan oleh field coil dengan armature coil sehinga menghasilkan gerak putar.

Armature
Brush dan Brush Holder

Komponen Motor Starter Yang Berfungsi Sebagai Pemindah Tenaga :

1. Kopling Starter / Starter Clutch (Overrunning Clutch)

Kopling stater (starter clucth) berfungsi memindahkan momen puntir dari armature shaft ke pinion gear dan mencegah berpindahnya tenaga gerak mesin ke stater apabila mesin sudah hidup akibat putaran mesin yang melampaui putaran armature.

Cara kerja Kopling Starter : Setelah drive lever tertarik solenoid maka stater clutch akan terdorong pinion gear sehingga berkaitan dengan ring gear.

Kopling Starter

2. Drive Lever / Shift Fork (Tuas Penggerak)

Tuas penggerak (drive lever) berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi  berkaitan dengan roda penerus dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus. Drive lever dibuat menjadi satu dengan drive spring.

Cara kerja Shift Fork (Tuas Penggerak) : Apabila pinion gear akan berkaitan dengan roda penerus (ring gear), maka tekanan bertambah sehingga dapat menutup terminal utama (terminal 30 dan terminal C) pada solenoid dan perkaitannya akan mengakibatkan bertambahnya momen putaran armature.


3. Solenoid / Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Fungsi utama solenoid adalah menghubungkan dan memutuskan stater clucth dengan roda penerus serta mengalirkan arus listrik yang besar dari baterai ke motor stater melalui terminal utama (terminal 30). Saklar magnet terdiri dari kontak plate dengan plunger dan
bekerja secara bersamaan.

 Cara kerja Solenoid :

  • Bila kunci kontak dalam keadaan tertutup, arus mengalir dari terminal 50 ke kumparan pull-in coil, kemudian ke terminal C lalu ke massa (melalui kumparan medan).
  • Pada saat yang bersamaan arus mengalir dari terminal 50 ke kumparan hold-in coil kemudian ke massa.
  • Akibatnya akan terjadi medan magnet pada pull-in coil dan hold-in coil sehingga plunger tertarik kedalam.
  • Tertariknya plunger diakibatkan oleh medan magnet yang dihasilkan oleh pullin coil.
  • Plunger dapat tertarik pada saat pul-in coil di aliri arus karena posisi plunger simetris atau ditengah kumparan sehingga saat terjadi medan magnet pada pull-in coil plunger akan tertarik ke dalam sehingga kontak plate menghubungkan terminal 30 dan terminal C solenoid.
Bagian-Bagian Solenoid

4. Reduction Gear (Tipe Reduksi)
Reduction gear berfungsi meneruskan daya putar motor ke gigi pinion dan meningkatkan torsi/momen putar dengan mengurangi putaran motor. Daya yang dihasilkan berasio 1/3 sampai 1/4. Reduction gear biasanya dilengkapi dengan built-in overrunning clutch (kopling starter yang menjadi kesatuan unit). Reduction gear terdiri dari tiga gigi, yaitu drive gear, idle gear, dan clutch gear.

Reduction Gear


5. Gigi Pinion dan Helical Spline
Gigi pinion dan ring gear meneruskan daya putar starter ke mesin. Helical spline mengubah daya putar dai motor ke tuas pinion dan menyebabkan perkaiatan dan pelepasan gigi pinion dengan ring gear lebih lembut.

Gigi Pinion Gear dan Helical Spline

Komponen Pengurangan Kecepatan

1. Planetary Gear (Tipe Planetary)
Unit planetary gear pada motor starter tipe planetari berfungsi sebagai gigi pengreduksi, di mana meneruskan daya putaran dari armatur ke ring gear untuk memutarkan engkol mesin. Planetary gear juga berfungsi mereduksi putaran starter untuk meningkatkan momen putar/torsi.

2. Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan ring gear pada roda gila (fly wheel).

Post a Comment for "Komponen Motor Starter Mobil Dan Fungsinya"