Fungsi Sensor ECT (Engine Coolant Temperature)
Bagaimana Sensor ECT (Engine Coolant Temperature) Mepengaruhi Kerja Mesin?
ECT sensor mendeteksi temperatur air pendingin mesin menggunakan komponen elektronika yaitu thermistor tipe NTC (Negative Temperature Coefisien).
Thermistor Tipe NTC Pada Sensor ECT |
Bekerjanya sensor ECT ketika suhu air pendingin naik maka tahanan atau resistansi pada sensor ini akan menurun. Dan sebaliknya ketika suhu air pendingin ini turun maka tahanan atau resistansi pada sensor ini akan naik.
Sensor ECT dihubungkan ke ECU (Engine Control Unit), ECU akan memberikan signal tegangan sumber sebesar 5 volt ke sensor melalui terminal THW.
Tegangan output dari sensor ECU ini akan berubah – ubah besarnya sesuai dengan nilai tahanan atau resistansi yang ada pada sensor ECT ini.
Kemudian output signal sensor ECT ini (pada terminal E2) akan dikirim kembali ke ECU dan akan menjadi signal inputan ECU, yang nantinya akan digunakan sebagai data masukkan untuk mengontrol aktuator-aktuator pada mesin EFI.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar sirkuit kelistrikan sensor ECT di bawah ini :
Sirkuit ECT Sensor |
ECT sensor juga digunakan oleh ECU untuk mengendalikan kipas pendingin / cooling fan. Data dari ECT pula digunakan untuk menyediakan bacaan untuk mengukur suhu pendingin di dashboard.
Dengan posisi mobil berhenti namun mesin menyala seharusnya berangsur – angsur suhu coolant / air pendingin akan meningkat dan menyebabkan kipas pendingin berputar rendah.
Jika dalam 15 menit tidak berputar kemungkinan sensor ECT-nya rusak, meskipun ini jarang terjadi. Dan kemungkinan lain jika kipas pendingin (cooling fan) tidak beroperasi maka kerusakan terjadi pada motor elektrik cooling fan.
Post a Comment for "Fungsi Sensor ECT (Engine Coolant Temperature)"