Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Fungsi Radiator Cup Tester Dan Cara Menggunakannya

1. Pemeriksaan Tutup Radiator
Pemeriksaa tutup radiator dilakukan untuk mengetahui bukaan katup tutup radiator. Karena pada tutup radiator terdapat dua katup yaitu pressure valve (katup tekan) dan vacuum valve (katup vakum).

Ketika mesin panas maka suhu dan tekanan water coolant (air pendingin radiator) akan naik sehingga jika tekanan melebihi tekanan spesifikasi yang tertulis pada bagian tutup radiator (misalnya pada tutup radiator tertulis 1,1 bar).

Maka katup tekan akan membuka yang menyebabkan sebagian air pendingin radiator akan disalurkan ke reservoir tank. Jika tekanan air pendingin radiator tidak dijaga pada tekanan kerja atau tekanan melebihi spesifikasi maka air pendingin radiator akan cepat mendidih.

Ketika suhu mesin turun setelah mesin dimatikan maka lama kelamaan tekanan air pendingin di dalam radiator juga akan mengecil sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara tekanan di dalam radiator dengan tekanan di luar radiator (tekanan atmosfer). Di dalam radiator akan terjadi kevakuman karena tekanan kurang dari satu atmosfer sehingga akan membuka katup vakum.

Karena katup vakum terbuka, air pada reservoir tank akan kembali mengisi radiator. Kelamaan tekanan pada radiator akan sama dengan tekanan atmosfer, ketika tekanan sama maka katup vakum akan menutup kembali.

Kebocoran pada tutup radiator dapat diketahui dengan menggunakan radiator cup tester dengan tekanan pembukaan standar 74 – 103 k.Pa (0.75 – 1.05 kgf/cm², 10.7 – 14.9 psi) dan dengan tekanan pembukaan minimum 59 k.Pa (0.6 kgf/cm², 8.6 psi).

Cara pemeriksaan tutup radiator menggunakan radiator cup tester dapat dilakukan dengan cara berikut :

Post a Comment for "Fungsi Radiator Cup Tester Dan Cara Menggunakannya"