Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Fungsi Multimeter Dan Bagian - Bagiannya

Fungsi Multimeter Dan Bagian – Bagiannya – Secara umum multimeter (multitester) adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Maka ada yang menyebut alat ini dengan nama AVOmeter, AVOmeter adalah singkatan dari Ampere, Volt, dan Ohm. Karena dulu alat ini hanya dapat mengukur 3 jenis satuan listrik, yaitu : Ampere, Volt dan Ohm.

Fungsi Multimeter (Multitester)

Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini Multimeter (Multitester) atau AVOmeter ini tidak hanya berfungsi untuk mengukur Ampere, Voltage dan Ohm saja. Tetapi juga dapat digunakan untuk mengukur :

  • 1. Arus listrik (Ampere / Mili Ampere) 
  • 2. Tegangan listrik (AC Volt / DC Volt)
  • 3. Hambatan listrik (Ohm)
  • 7. Pengukuran atau Pengujian Dioda
  • 8. Pengukuran atau Pengujian Transistor
  • 9. Mengukur suhu (pada beberapa jenis multimeter digital)

Jenis – Jenis Multimeter (Multitester)

Multimeter terdapat dua jenis, yaitu : multimeter analog dan multimeter digital.

A. Multimeter Analog

Multimeter analog menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala. Multimeter ini yang banyak dipakai karena harganya relatif terjangkau. pada multimeter analog hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan skala.

Bagian – Bagian Multimeter / Avometer Analog

Bagian – Bagian Multimeter Analog

1. Papan Skala (Display)
Digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala : tahanan / resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA) dan yang lainnya 

2. Jarum Penunjuk (Pointer)
Berfungsi untuk menunjukan besaran nilai hasil pengukuran, umumnya pada multimeter analog pada pada papan skala ditambahkan cermin agar pembacaan pada pointer (jarum penunjuk) dapat lebih akurat.

3. Saklar Pemilih (Selector)
Pada multimeter analog saklar pemilih digunakan untuk menentukan posisi kerja multimeter, dan batas ukur (range). Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan dengan benda kerja yang akan di ukur.

Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam Ω), saklar ditempatkan pada posisi Ω, demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-μA).

Pada multimeter biasanya terdiri dari empat 

posisi pengukuran, yaitu :

  • a. Posisi Ω (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : X1, X10, X100, X1K dan X10K
  • b. Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10, 50, 250 dan 100.
  • c. Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur : 2.5, 10, 50, 250 dan 1000.
  • d. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0.25, 0.5, 5, 50 dan 500.

Penting : Jangan Salah memilih Skala Pengukuran.  

4. Sekrup Pengatur Kedudukan Jarum Penunjuk (Zero Adjust Screw)

Pada multimeter analog sekrup ini berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk agar tepat pada angka 0 sebelah kiri papan skala, penyetelan jarum penunjuk mengunakan sekrup ini dilakukam saat saklar pemilih diposisikan ke ACV, DCV dan DCmA


Jika jarum tidak pada posisi 0 (nol) saat melakukan pengukuran dapat mengakibatkan hasil pengukuran yang kurang akurat, maka sebelum alat digunakan posisikan jarum pada angka nol.

5. Pengatur Nol Ohm (Zero Ohm Adjusting)
Digunakan untuk mengatur jarum penunjuk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan. Caranya atur saklar pemilih pada posisi Ohm, lalu ujung kabel penyidik (probe) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.

6. Lubang Kutub Positif (+) (V A Ω Terminal)

Berfungsi sebagai tempat masuknya 

kabel probe kutub + yang berwarna merah.

7. Lubang Kutub Negatif (-) (Common Terminal)

Berfungsi sebagai tempat

masuknya kabel probe kutub – yang berwarna hitam.

8. Kabel Probe Negatif (Test Lead Negative)
Test lead negatif berwarna hitam, kabel ini dipasang pada lubang kutub negatif (-) multimeter, test lead ini digunakan saat melakukan pengukuran benda kerja dengan cara menempelkan ujung kabel ke benda kerja yang diukur.

9. Kabel Probe Positif (Test Lead Positif)
Test lead positif berwarna merah, kabel ini dipasang pada lubang kutub positif (+) multimeter, fungsi kabel probe positif ini sama seperti test lead negatif yaitu digunakan saat melakukan pengukuran benda kerja.

B. Multimeter Digital

Pada multimeter digital hasil pengukuran langsung dapat dibaca dalam bentuk angka yang tampil pada layar display, nilai yang diinginkan dapat langsung terbaca asalkan pemasangan alat benar.

Bagian – Bagian Multimeter Digital :

Bagian – Bagian Multimeter Digital

1. Papan Skala (Display)
Berbeda dengan multimeter analog, pada multimeter digital angka hasil pengukuran akan ditampikan angka secara digital, lebih mudah untuk dibaca jika dibandingkan dengan multimeter analog.

2. Saklar Pemilih (Selector)
Selector berfungsi untuk memilih pengukuran yang akan dilakukan menggunakan multimeter. Misal jika akan mengukur tegangan (AC Volt / DC Volt) maka tinggal arahkan selector ke arah V.

3. Kabel Probe Negatif (-)
Kabel probe negatif pada multimeter digital sama yaitu berwarna hitam, kabel ini dipasang pada lubang kutub negatif (-) multimeter.

4. Kabel Probe Positif (+)
Kabel probe positif berwarna merah, kabel ini dipasang pada lubang kutub positif (+) multimeter, fungsi kedua kabel probe yaitu digunakan saat melakukan pengukuran benda kerja.

Post a Comment for "Fungsi Multimeter Dan Bagian - Bagiannya"