Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Fungsi Connecting Rod (Stang Seher)

Fungsi Connecting Rod (Stang Seher) – Selama mesin beroperasi, piston akan selalu bergerak naik turun dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB) dan sebaliknya. Bergeraknya piston dari TMA ke TMA di dalam silinder dapat terjadi karena adanya komponen tambahan yaitu batang piston (connecting rod). 

Tanpa adanya batang piston maka piston tidak akan dapat bergerak naik turun karena piston hanya merubah volume dari silinder. Baik pada mesin 4-tak (four stroke engine) dan mesin 2-tak (two stroke engine) dilengkapi dengan batang piston. Bahasa bengkelnya batang piston stang seher.

Fungsi Connecting Rod

  • 1. Menghubungkan piston dengan poros engkol (crankshaft) sehingga tenaga yang dihasilkan saat proses pembakaran dapat diteruskan ke poros engkol.
  • 2. Mengubah gerak lurus piston menjadi gerak putar pada poros engkol
  • 3. Memindahkan gaya piston ke poros engkol dan membangkitkan momen putar pada poros engkol.

Kontruksi dari batang piston dapat di lihat pada gambar di bawah ini :

Kontruksi batang piston (connecting rod)

Bagian Utama Connecting Rod

Batang piston memiliki dua buah ujung berbeda, yaitu : ujung small end (ujung yang diameter kecil) dan ujung big end (ujung yang diameter besar).

1. Small end

Small end terdapat pada bagian atas, atau lebih tepatnya pada bagian yang menghubungkan antara batang piston degan piston.

Untuk menghubungkan antara batang piston dengan piston maka digunakan sebuah pen piston yang dimasukkan di dalam lubang pen pada piston dengan lubang pada small end batang piston.

2. Big end

Big end terdapat pada bagian bawah, atau lebih tepatnya pada bagian yang menghubungkan antara batang biston dengan poros engkol atau tepatnya pada bagian crank pin (pen engkol).

Crank pin ini akan berputar di dalam big end dengan kecepatan tinggi. Hal tersebut akan berakibat naiknya temperatur pada bagian antara crank pin dengan big end. Temperatur yang terlalu tinggi (overheating) dapat menyebabkan kerusakan pada bagian tersebut.

Untuk menghindari kenaikkan temperatur tersebut maka diantara bagian big end batang piston dengan crank pin poros engkol maka dipasang bantalan luncur (metal jalan). Pada bagian metal ini terdapat saluran oli yang berfungsi untuk melumasi bagian-bagian yang bersinggungan tersebut.

Oleh sebab itu saat melakukan pembongkaran dan pemasangan batang piston harus diperhatikan tandanya. Tanda pada batang piston harus dipasang dengan benar karena jika tidak benar maka saluran oli dapat tertutup sehingga pada bagian big end dan crank pin tidak akan terlumasi. Tanda pada batang piston tergantung dari buku pedoman reparasi kendaraan tersebut.

Pembuatan batang piston tidak dilakukan sembarangan, namun telah direncakan sesuai dengan model mesin yang akan dibuat, apakah mesin tersebut akan digunakan untuk menghasilkan kecepatan yang lebih besar atau untuk menghasilkan torsi yang lebih besar.

Pengaruh Panjang / Pendeknya Batang Piston Terhadap Model Mesin

Panjang pendeknya batang piston akan mempengaruhi besar kecilnya langkah piston. Semakin panjang batang piston maka langkah piston juga semakin besar dan sebaliknya semakin pendek batang maka semakin kecil pula langkah piston.

Model Mesin
  • 1. Over stroke (long stroke engine) engine memiliki panjang langkah piston yang lebih besar dibandingkan dengan diameter silinder.
  • 2. Square engine memiliki langkah piston yang besarnya sama dengan diameter silinder.
  • 3. Over bore (short stroke engine) engine memiliki langkah piston yang lebih kecil dibandingkan dengan diameter silinder.

Untuk bahan yang digunakan dalam pembuatan batang piston harus memiliki sifat yang kuat dan tahan terdapap tekanan. Pada umumnya batang piston terbuat dari bahan besi tuang atau baja karbon tinggi.

Post a Comment for "Fungsi Connecting Rod (Stang Seher)"