Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Dial Indicator : Fungsi, Bagian, Jenis Dan Cara Menggunakannya

Dial Indicator : Fungsi, Bagian, Jenis Dan Cara Menggunakannya – Dial indicator atau yang sering disebut juga Dial Gauge merupakan salah satu alat ukur mekanik yang biasa digunakan pada bengkel otomotif.

Fungsi Dial Indicator (Dial Gauge)

Dial indicator berfungsi untuk :

  • 1. Memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar
  • 3. Memeriksa Benda permukaan lengkung
  • 4. Memeriksa kerataan dari permukaan benda
  • 5. Memeriksa penyimpangan eksentris
  • 6. Memeriksa kesejajaran permukaan benda
  • 7. Menyetel kesentrisan benda pada pencekam mesin bubut
  • 8. Memeriksa penyimpangan bantalan pada poros engkol.

Bagian – Bagian Dial Indicator

Konstruksi dan komponen pada dial indicator dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :

Bagian – Bagian Dial indikator

1. Outer Ring
Bagian dial gauge yang berfungsi untuk kalibrasi (menempatkan skala jarum panjang pada angka nol). Outer ring dapat diputar ke kiri atau ke kanan untuk menentukan posisi angka nol yang tepat. Artinya posisi angka nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau disamping, tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja.

2. Sekrup Pengunci (Fine Adjustment)

Komponen ini berbentuk seperti sekrup untuk mengunci outer ring saat proses kalibrasi dial indikator. Sehingga saat dial gauge sudah dikalibrasi angkanya tidak berubah.

3. Jarum Panjang (Jarum Penunjuk)
Jarum panjang ini akan langsung bergerak saat bidang sentuh tertekan oleh benda kerja, nilai pergerakan dari jarum tersebut tergantung dari beberapa nilai skala dial gauge yang digunakan. Misalnya nilai skala dial gauge 0,01 mm, jika jarum panjang bergerak dari angka 0 – 10 berarti nilai pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01 mm x 10 = 0,1 mm.

4. Jarum Pendek (Jarum Penghitung Putaran)
Jarum pendek akan bergerak satu ruas, jika jarum panjang bergerak dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran).

5. Batas Toleransi
Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan kehendak kita, untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan kanan, pada saat proses pengukuran benda kerja.

6. Stem
Stem pada indikator yang berfungsi sebagai tempat spindle bergerak naik turun.

7. Spindle
Spindle terletak dibagian bawah dial indicator yang berfungsi sebagai input data ke dial indicator.

8. Magnetic Switch
Magnetic switch digunakan sebagai base (landasan) magnet yang diletakan di atas meja pengukuran (papan besi). Agar saat melakukan pengukuran posisi alat tidak goyang atau rubah.

Jenis Dial Indicator (Dial Gauge)

Dial gauge sendiri ada beberapa jenis sesuai dengan skala yang digunakan, yaitu :

  • 1. Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm, jenis ini dapat digunakan untuk mengukur dengan batas ukuran sampai dengan 10 mm.
  • 2. Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm, jenis ini mempunyai batas ukur sampai dengan 1 mm.
  • 3. Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm, jenis ini mempunyai batas ukur sampai 0,025 mm.

Cara Menggunakan Dial Indikator (Dial Gauge)

Langkah 1 : Pemasangan dial gauge pada batang penyangga

  • Masukkan batang penyangga pada lubang tangkai dial indikator (bagian belakang alat). Kemudian kencangkan baut penguncinya / pengencangnya.

Langkah 2 : Kalibarasi dial gauge (dial indikator)

  • Letakkan bagian bidang sentuh (spindle) pada permukaan benda kerja yang akan diukur dengan posisi alat tegak lurus dan spindle sedikit tertekan. 
  • Jika posisi dial sudah tegak lurus dan spindle juga sedikit tertekan, selanjutnya kendorkan outer ring untuk melakukan kalibrasi.
  • Amatilah skala untuk jarum panjang (skala utama). 
  • Jika pada skala utama tidak menunjukkan pada angka 0 (nol), maka putarlah outer ring searah jarum jam atau sebaliknya, tergantung dari kebutuhan (sampai jarum skala utama menunjukkan pada angka nol “0”).


Langkah 3 : Melakukan pengukuran menggunakan dial indikator

  • Nyalakan aliran magnet (memutar tombol magnetic switch) ke posisi ON. Setelah itu bersihkan permukaan benda kerja yang akan diukur dari kotoran.
  • Kemudian posisikan spindle tepat diatas permukaan benda kerja sampai menyentuh atau terjadi gesekan antara bidang sentuh alat dengan benda kerja. (Perhatikan gambar dibawah)
Posisi Dial Indikator

  • Kemudian benda kerja digeserkan ke kanan atau ke kiri, jika jarum pada dial indikator itu berputar searah jarum jam maka benda kerja tersebut permukaanya cembung (menonjol ke atas). Sedangkan jika jarum pada dial indikator berputar berlawanan dengan arah jarum jam maka benda tersebut cekung.

Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut :

  • Benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
  • Dial indicator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
  • Benda kerja diputar, dial indicator tetap pada posisi diam

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indikator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi bidang sentuh tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.

Cara Membaca Hasil Pengukuran Dial Indicator

a. Pada dial indicator terdapat 2 skala, yaitu :

1. Skala besar (terdiri dari 100 strip), pada skala besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm.

2. Skala kecil, merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar. Jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3, maka hasil pengukurannya adalah 3,06 mm.


b. Pengukuran diatas diperoleh dari :

  • Skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
  • Skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
  • Maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.

Cara Penyimpanan Dan Perawatan Dial Indikator

  • 1. Suhu ruangan penyimpanan alat adalah 20° C supaya tidak terjadi perubahan fisik akibat meningkatnya suhu.
  • 2. Kondisi ruangan penyimpanan alat tidak terlalu lembab supaya tidak berkorosi (kelembaban udara 50 – 60 %).
  • 3. Setelah dipakai dimasukkan kembali ke kotak penyimpananya.
  • 4. Dipakai sesuai dengan fungsinya.
  • 5. Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang telah ditentukan.
  • 6. Dial indikator jangan sampai jatuh atau terkena benturan keras.
  • 7. Bersihkan debu atau kotoran dari poros peraba atau batang pengukur sebelum dan sesudah pemakaian.
  • 8. Jangan melumasi poros peraba dengan minyak agar debu tidak melekat
  • 9. Cara menaikkan dan menurunkan poros peraba haruslah hati-hati, jangan menimbulkan sentakan mekanisme didalamnya.
  • 10. Penyimpanan dial indicator secara baik harus bebas dari sinar matahari secara langsung, kelembapan tinggi, dan debu atau kotoran.

Post a Comment for "Dial Indicator : Fungsi, Bagian, Jenis Dan Cara Menggunakannya"